私の世界,ようこそ...!! O GENKI DESU KA TOMODACHI?? OKI-ZUKAI ITADAKI ARIGATOU GOZAIMASHITA...^^ ♬ HeY! SaY! YUKI... ♬: My CerPeN (part3-final)

Kamis, 07 April 2011

My CerPeN (part3-final)

Diposting oleh Unknown di 11.29
My Cerpen (Part 1,2)


         Saat itu, ia dan kedua orang tuanya sedang bercerita tentang kegiatannya di sekolah. Sissy sangat bahagia karena bisa bercerita pada mama dan papanya. Obrolan itu benar-benar membuatnya melupakan kesedihan yang ia alami.
          “Ma, Pa!! Tadi di sekolah seru banget deh!! Kan hari ini tuh ada Class Meeting, jadi ada berbagai macam lomba gitu deh!! Pokoknya seru!!!!” Cerita Sissy dengan penuh semangat.
          “Oh, ya!! Pasti seru ya!! Terus kamu ikut berpartisipasi gak??” Tanya Mama.
          “Ikut sih enggak Ma, tapi Sissy yang bertindak sebagai panitianya!!” Balas Sissy.
          Namun, semuanya berubah seketika saat Sassy datang menghampiri Mama dan Papanya.
          “Eh, Sassy!! Baru pulang kursus piano ya sayang?!? Pasti capek, tapi kamu gak mau makan dulu??” Sapa Mama.
          “ Iya nih Ma,!! Ya, Sassy kayaknya laperrr banget!!” Balas Sassy.
          Sissy yang sejak tadi berada di tengah-tengah kedua orang tuanya merasa diabaikan dan dianggap sudah tidak ada sebab orang tuanya sekarang begitu memperhatikan Sassy.
          “Ma, Sissy kan belum selesai cerita!! Sissy ikut sih enggak Ma, tapi Sissy bertindak jadi panitianya loh Ma!!?” Kata Sissy memotong pembicaraan antara Sassy dan mamanya.
Mamanya terus saja berbincang-bincang dengan Sassy tanpa menghiraukan perkataan Sissy.
          “Mama dengerin Sissy gak sih??! Papa juga dengerin Sissy gak sih??! Mama,,,, Papa,,,, Sissy jadi panitia Class Meeting loh!!? Ucap Sissy dengan volume suara yang sangat keras.
          Namun, tetap saja tak ada respon dari kedua orang tuanya walaupun Sassy sudah berulang kali mengatakan bahwa Sissy ingin bercerita tetapi mamanya tetap saja tidak menghiraukannya dan terus saja asyik berbincang seputar kegiatan Sassy.
          Sissy benar-benar sedih dan marah. Ia pun berlari sambil menangis menuju kamarnya. Sassy yang melihat hal itu segera menyusul Sissy. Kedua orang tua mereka hanya terpaku heran melihat apa yang terjadi.
          Di kamarnya, Sissy berteriak sekencang-kencangnya dan menangis sekeras-kerasnya.
          “Kenapa sih?? Kenapa harus aku??? Gak adil,, ini benar-benar gak adil buatku!!” Ucap Sissy.
          Sassy yang datang menyusul sangat heran pada apa yang sebenarnya telah terjadi sehingga ia pun mendekati Sissy untuk mengetahuinya.
          “Sy, sebenarnya ada apa sih??” ( menatap Sissy dan memegang pundaknya )
          “Cerita dong!! Kita ini saudara kan?!? Bahkan kita ini kembar!! Aku bisa kok ngerasain apa yang kamu rasain kalau kamu itu emang lagi sedih. Tapi jujur aku gak ngerti kenapa??” Tanya Sassy.
          “Cerita…cerita kamu bilang!!! Apa yang mesti aku ceritain!?! Toh pada akhirnya semua gak akan bisa ngertiin aku”, balas Sassy sambil menangis.
          Sassy semakin tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Sissy.
          “Maksudmu gimana Sy?? Aku benar-benar gak ngerti!” Tanya Sassy lagi.
          “Alahhh…gak usah pura-pura gak ngerti deh!! Teman-teman bahkan mama dan papa, semuanya ngejauh dari aku!!” Jawab Sissy kasar.
          “Kenapa bisa begitu?? Mereka gak pernah kok…!” Ucap Sissy.
          “Gak pernah apanya??!” (Sissy memotong ucapan Sassy )
          “Aku sudah bersabar, aku selalu berpikir positif sama kamu. Setiap ada kamu semua teman-teman langsung menjauh dari aku. Aku merasa ditinggal sendiri seperti orang bodoh. Terlebih lagi mama dan papa yang selalu ngebandingin aku ama kamu yang jelas-jelas mereka tahu kalau kamu itu lebih mampu dan berbakat dari aku!! Tapi kenapa mama dan papa justru malah terus saja ngebanding-bandingin kita?! Aku gak suka itu!!” Sissy menjelaskan dengan penuh air mata.
          “Kenapa kamu gak pernah cerita sih?! Aku gak akan diam begini kalau kamu cerita! Aku gak tau Sy, jujur aku benar-benar gak tau!! Aku pikir kamu gak apa-apa karena kamu bersikap biasa-biasa saja. Kamu harusnya bilang dari awal sama aku!! Mungkin semua gak akan jadi begini!” Kata Sassy sambil ikut menangis.
          “Tapi…kenyataannya udah begini kan?!” Balas Sissy.
          “Ya, tapi sekarang kamu harus janji gak boleh begini lagi! Kamu harus ceritain semua kesedihanmu atau apapun sama aku! Aku sayang banget sama kamu Sy!! Kamu itu satu-satunya saudara yang aku punya!!” Ucap Sassy.
          Di balik pintu, kedua orang tuanya mereka mendengar apa yang sebenarnya terjadi. Kedua orang tuanya merasa malu atas perbuatan mereka selama ini. Papa dan mamanya pun meminta maaf pada Sissy karena selama ini tindakan mereka telah membuat kesedihan dan kepedihan di hati Sissy. Sissy pun segera memaafkannya sebab ia selalu merasa bahwa ia anak yang berbakti kepada orang tua. Akhirnya Sassy dan Sissy pun berjanji untuk tidak merahasiakan apapun di antara mereka.
          “Janji ya Sy kamu gak boleh rahasiakan ini lagi?! Kita harus saling cerita”, kata Sassy.
          “Ya Sas!! Maafin aku juga ya!? Aku cuma ingin kita ini dihargai dan diperlakukan sama kok, bukan karena kita kembar tapi justru karena kepribadian kita yang berbeda. Satu lagi Sas, dengan begitu aku bisa nyaman dan lega bisa terus menjadi diriku sendiri dengan kepribadian dan kemampuan yang aku miliki”, ucap Sissy.
          Papa dan mamanya sungguh merasa malu atas perbuatannya selama ini yang selalu membandingkan kedua anaknya yaitu Sassy dan Sissy. Orang tuanya tidak melihat kepribadian kedua putri mereka yang membuatnya lebih di mata  orang lain. Mereka hanya menilai bahwa Sassy dan Sissy itu adalah saudara kembar.
Setelah peristiwa itu, semuanya berubah menjadi baik kembali. Teman-teman pun telah diberitahu oleh Sassy mengenai masalah Sissy dan mereka semua akhirnya meminta maaf atas kejadian itu. Namun, ada sedikit perubahan yang terjadi karena sekarang Sassy dan Sissy kembali lagi seperti dulu. Walau berbeda penampilan, mereka berdua selalu terlihat bersama-sama dan menjadi semakin akrab dari sebelumnya.
“Itulah hidup, kita dilahirkan sama atau kembar bukan berarti semuanya harus sama kan?! Kita pasti punya suatu perbedaan yang membuat kita nyaman jadi diri kita sendiri”, ucap Sissy dengan wajah penuh kebahagiaan. 


4 komentar:

Anonim mengatakan...

:) posting crita yg stux lg dummm...

Unknown on 8 April 2011 pukul 20.59 mengatakan...

hmm, ntar y dtunggu mga aj sy dpt inspirasi,,^^ sankyu dah mampir..

Neein on 10 April 2011 pukul 02.50 mengatakan...

ternyata qt mesti nunggu setengah hari dulu baru bisa komen...ckckck
post cerpen yg lain juga ya...

Unknown on 10 April 2011 pukul 16.31 mengatakan...

@miss akame, haha, akhny bsa coment jg, sankyu mb, okeh2 ntar insya Allah cerpen yg lain d pos jg!!^^

Posting Komentar