私の世界,ようこそ...!! O GENKI DESU KA TOMODACHI?? OKI-ZUKAI ITADAKI ARIGATOU GOZAIMASHITA...^^ ♬ HeY! SaY! YUKI... ♬: My CerPeN (part1)

Sabtu, 26 Maret 2011

My CerPeN (part1)

Diposting oleh Unknown di 00.20
Kenapa harus aku???


Langit mulai terlihat gelap. Kilatan cahaya dan suara petir yang menggelegar pun mulai terdengar. Suasana yang begitu memilukan sama seperti suasana hati seorang Sissy saat itu.
“Kenapa sih harus aku????
Kenapa semuanya begitu berbeda, benar-benar berbeda???
Aku gak tau mesti gimana lagi??
Wajah yang sama,
Mata yang sama,
Hidung yang sama,
Mulut yang sama, usia yang sama
Semua nyaris tak ada bedanya…
Tapi kenapa??
Kenapa hanya aku yang dibedakan…
Seolah-olah aku ini gak pernah ada…”
Ucap Sissy dengan tatapan yang dalam di hadapan sebuah cermin.
“Kenapa harus aku??? Kenapa dari awal aku tak dilahirkan berbeda saja  mungkin hatiku gak akan sesakit ini.
Aku ini Sissy khan?? Ya, aku emang Sissy!!!” (sambil mengeluarkan air mata).
Sissy memang sedang menyesali dirinya sendiri. Namun, dia tak tahu apa yang harus disesalkan. Ia tak mungkin menyesal dan marah pada Allah karena telah dilahirkan seperti itu. Semua itu sudah takdir dan ketentuan-Nya. Sebagai hamba-Nya, sudah sepatutnya kita harus menerima apa pun karunia dan anugerah dari-Nya.

Rintik-rintik hujan pun mulai turun seolah ikut menangis dan merasakan apa yang sedang Sissy rasakan. Berulang kali, Sissy mencoba mengerti, tapi tetap ia tak bisa mengerti. Apa mungkin karena hubungan persaudaraannya yang membuatnya tak mengerti itu semua. Memang benar, Sissy dilahirkan kembar dengan saudaranya  yang bernama Sassy. Ia selalu berusaha agar bisa berbeda dari Sassy walaupun hampir semua orang tak bisa membedakan mereka. Hal itu berhasil ia lakukan. Semuanya juga berkat bantuan Sassy, saudara kembarnya.
Sassy pada dasarnya tak pernah mempermasalahkan hal itu tetapi ia juga ingin melihat Sissy bahagia dengan tampil berbeda agar orang-orang tak pernah menganggap mereka pribadi yang sama walaupun mereka itu kembar dan susah untuk dibedakan. Sissy pun teringat saat ia pertama kali meminta Sassy untuk berpenampilan beda sewaktu masuk SMP padahal selama 6 tahun di sekolah dasar mereka selalu kompak  dengan penampilan mereka yang nyaris tak ada satu pun yang bisa membedakannya.
“Sassy, ku bisa minta tolong gak sama kamu?? Hmm… ku mohon satu hal deh ama kamu, boleh gak?” pinta Sissy pada Sassy.
Ada apa sih, Sy?? Emangnya kamu mau minta tolong apa atau mohon apaan sih?” tanya Sassy ingin tahu.
Sissy pun berusaha untuk menjelaskan keadaan sebenarnya walau dengan perasaan ragu.
“Gini Sas, kita dari kecil selalu berpenampilan sama kan?!” kata Sissy mulai menerangkan.
“Yapz, emangnya kenapa?? Bukannya ampe sekarang juga kayak gitu. Bukannya kita saudara kembar jadi gak apa-apa kan kalau selalu sama dan kompak?!?” jawab Sassy semakin ingin tahu.
“Ya sih, tapi sekarang kita kan udah masuk SMP, masa’ sih selamanya kita mau terus kayak gini, baju sama, rambut sama, intinya penampilan kita deh yang selalu sama, gak kan??” jawab Sissy.
“Gpp kok, aku gak masalah!!” balas Sassy.
“Nah, kamu sih enggak! Tapi aku yang punya masalah, ku gak suka aja orang-orang nganggap kita tuh pribadi yang sama karena kita kembar padahal nyatanya jelas-jelas beda kan?!”
Mendengar hal itu Sassy semakin tidak mengerti.
“Beda gimana sih maksudnya?!?” tanya Sassy tidak mengerti.
“Ya, gimana ya?! Kamu tuh lebih feminin, lebih pintar, dan juga lebih berbakat dari aku!!” balas Sissy lagi.
“Lho, bukannya kamu juga kayak gitu!!” jawab Sassy heran.
“Iya sih, tapi gak terlalu, abisnya aku capek kalau harus nyama-nyamain kamu terus..!! Jadi, please ya kamu mau, mulai saat ini kita berpenampilan berbeda!! Oh ya kita juga gak harus selalu sama-sama, please ya Sas ?!?” mohon Sissy.
“Tapi…, ya udahlah!! Aku mau ngikutin permintaan kamu! Tapi kita janji ya kalau kita akan tetap jadi saudara sekaligus sahabat yang dekat banget walaupun entar penampilan kita udah beda, karena kita masih tetap saudara kembar kan??!” balas Sassy sambil tersenyum.
“Oke deh!! Itu pasti!! Gak ada yang bisa misahin ikatan persaudaraan kita karena perasaan kita satu, kita khan kembar, ya gak tuh?!? Hehehe…”, balas Sissy dengan tawa bahagia.
Keduanya pun berpelukan. Mulai saat itu Sissy dan Sassy memutuskan untuk menempuh jalannya masing-masing. Sissy tidak akan pernah melupakan kejadian itu, peristiwa di mana pertama kalinya ia bisa lega dan bahagia karena dapat menjadi dirinya sendiri.
***
to be continue in the next part...

0 komentar:

Posting Komentar